Header Ads

Mendikbud Mengaku Sering Dikomplain soal Sekolah Rusak di Bogor

Mendikbud Mengaku Sering Dikomplain soal Sekolah Rusak di Bogor

Mendikbud Mengaku Sering Dikomplain soal Sekolah Rusak di Bogor


Mendikbud Muhadjir Effendy mengaku kerap mendapatkan keluhan terkait banyaknya sekolah yang rusak di Kabupaten Bogor. Muhadjir pun sampai menerjunkan tim khusus untuk mengatasi hal itu.

"Saya selalu dapat komplain dari Kabupaten Bogor ini tentang sekolah-sekolah yang rusak. Bahkan saya menurunkan tim khusus dari Dikbud untuk menanganinya," kata Muhadjir ketika menghadiri peresmian SMKN 1 Leuwiliang di Bogor, Rabu (12/7/2017).

Muhadjir sempat bercerita tentang sulitnya membangun sekolah di Kabupaten Bogor. Menurutnya, lokasi yang berada di perbukitan dan tidak bisa dilalui mobil membuat timnya sulit mencapai lokasi sekolah rusak.

"Ada sekolah yang jaraknya 3 kilo itu tidak bisa dilalui kendaraan. Jadi ketika kita mau bangun itu materialnya harus digotong dan jalurnya tidak datar, menaiki bukit," sebut Muhadjir.

Selain itu, Muhadjir juga menyinggung soal anggaran. Menurutnya, saat ini urusan pendidikan sudah milik daerah.

"Kemendikbud ini sekarang sudah tidak punya taji. Semua urusan pendidikan sebetulnya adalah milik daerah, dananya juga sudah kita oper ke daerah, 65 persen anggaran dari Rp 416 triliun itu diturunkan ke daerah, Kemendikbud itu kebagian 9 persen saja, Rp 36 triliun," kata Muhadjir.

"Jadi Kemendikbud itu sebetulnya sudah tidak memiliki kewenangan terlalu jauh, kecuali mengatur yang sifatnya umum, yang general dan berlaku untuk semua. Yang sifatnya teknis, operasional itu jadi tanggung jawab pemerintah provinsi, kabupaten dan kota. Bahkan guru itu juga bukan aparatnya Kemendikbud, guru itu aparatnya Pemprov dan Pemda," imbuh Muhadjir.

sumur detik.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.