Header Ads

Tips Sahur Agar Puasa Anda Selalu Lancar

Tips Sahur Agar Puasa Anda Selalu Lancar
Tips Sahur Agar Puasa Anda Selalu Lancar

Apakah Anda sedang bersiap makan sahur? Agar puasa hari pertama dan seterusnya lancar, ada beberapa hal yang bisa dilakukan ketika sahur. Ya, apa yang Anda lakukan saat sahur pastinya berpengaruh pada kondisi tubuh selama seharian berpuasa.

Seperti dirangkum detikHealth, berikut ini hal-hal yang bisa Anda lakukan di kala sahur supaya puasa, utamanya esok hari yang merupakan puasa hari pertama, bisa berjalan lancar. Apa saja?

1. Sahur Jelang Waktu Imsak
Ahli gizi Rita Ramayulis DCN, MKes mengatakan makan sahur dianjurkan menjelang imsak. Ya, meskipun ini tergantung juga dari kebiasaan makan masing-masing orang. Hanya saja, sahur yang terlalu cepat akan menurunkan stamina saat berpuasa.

Jika seseorang makan sahur terlalu cepat, kata Rita otomatis ia akan menahan lapar dan haus lebih dari 14 jam. Nah, kebiasaan ini justru berisiko membuat tubuh makin lama tidak mendapat suplai energi dan zat gizi. Akibatnya, tubuh seseorang bisa jadi lemas karena tidak ada pemenuhan energi yang cukup.

"Akibatnya stamina pun menurun. Makan sahur mendekati waktu imsak akan lebih baik karena tubuh akan mendapat cadangan energi lebih banyak. Sehingga, saat menjalani aktivitas seharian tubuh pun lebih 'siap' dan berstamina," kata Rita.

2. Hindari Minuman Yang Bersifat Diuretik
Saat sahur, baiknya hindari minuman yang bersifat diuretik seperti kopi atau teh kental. Sebab minuman ini bisa membuat seseorang lebih mudah buang air kecil sehingga bukan tak mungkin cairan di tubuh pun cepat berkurang.

Jika ingin membuat teh, setiap 200 cc air gunakan satu sdm gula pasir datar. Ketika mencelupkan teh dan dirasa warnanya sudah berubah pun segera angkat teh celup agar tidak terlalu kental. Rita mengatakan, minuman ringan dan bersoda pun baiknya dihindari.

3. Atur Menu Sahyurnya Ya
Baiknya sediakan menu sahur yang mengandung indeks glikemik (IG) rendah, tinggi protein, dan rendah lemak. Makanan dengan IG rendah bisa mensuplai energi secara lamban tapi terus menerus. Sementara makanan IG tinggi cepat memberi energi yang besar tapi tidak bisa bertahan lama.

Makanan rendah indeks glikemik contohnya karbohidrat berserat seperti nasi merah serta kombinasi nasi putih dan merah atau roti gandum.

Sementara, makanan tinggi protein akan lebih lama dicerna di lambung yakni dalam waktu 3-4 jam sehingga bisa membuat seseorang kenyang lebih lama. Nah, beberapa makanan yang mengandung protein lemak rendah adalah putih telur, ikan, tempe, tahu, ayam tanpa kulit, serta daging tanpa lemak.

Jangan lupa hindari pula makanan dengan lemak tinggi karena sulit dicerna. Jika mengonsumsi makanan yang sulit dicerna, setelah sahur organ tubuh justru sibuk memetabolisme makanan saat sahur. Sehingga, energi yang dibutuhkan bertambah, tenaga pun berkurang dan mengakibatkan tubuh lemas.

4. Boleh Tidur Setelah Sahur Agar Tubuh Tidak lemas, Tapi Ini Syaratnya
dr Andreas Prasadja RPSGT mengatakan demi mencukupi kebutuhan tidur, dibolehkan sesudah sahur untuk tidur tetapi dengan catatan posisi kepala harus lebih tinggi, seperti orang setengah duduk. Sebab, seringkali terjadi ketika seseorang tidur sesudah makan sahur, ia akan muntah.

"Nah itu biasa terjadi kalau seseorang mengalami GERD akibat naiknya asam lambung. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang yang memiliki sleep apnea atau gangguan tidur seperti ngorok," terang dr Ade, begitu ia akrab disapa.

5. Tetap Olahraga
dr Michael Triangto, SpKO dari RS Mitra Kemayoran mengatakan untuk menjaga kesehatan selama berpuasa, olahraga baiknya dilakukan selepas sahur. Daripada tidur, kata dr Michael lebih baik lakukan olahraga yang ringan seperti bersepeda atau lari santai.

"Mengapa harus pagi hari? Karena udara masih dingin, maka keringat yang dikeluarkan tidak akan banyak, sehingga yang bersangkutan akan terhindar dari risiko dehidrasi," ujar dr Michael.

6. Jangan Lupa Makan Buah Dan Sayur
Rita menuturkan selama berpuasa dianjurkan sekali memilih asupan yang banyak mengandung air. Jika hendak memilih buah, pilihlah yang banyak airnya seperti melon dan semangka, jangan buah salak misalnya.

"Kalau masak sayur jangan dibikin lalapan atau tumis. Buat sayur yang berkuah. Dengan begitu, diharapkan kebutuhan cairan minimal dua liter bisa terpenuhi meskipun waktu yang tersedia terbatas. Apalagi di malam hari, waktu untuk makan dan minum terpotong untuk tidur," kata Rita.

"Itu salah satu upaya menaikkan asupan cairan kita karena hanya air putih saja kita penuhi dua liter itu nggak terlalu nyaman di badan dan kita kan nggak terlalu bisa menghabiskan air sebanyak itu dalam waktu dekat," tambah wanita yang juga mengajar di jurusan Gizi Poltekkes II Jakarta ini.

Jika bosan dengan buah segar, ada alternatif lain yakni mengolah buah segar menjadi jus sehingga ada tambahan air di dalamnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.