Header Ads

Kenangan Judika Ketika Menjadi Anak Kampung

Kenangan Judika Ketika Menjadi Anak Kampung
Kenangan Judika Ketika Menjadi Anak Kampung

Nama besar Judika tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Dikenal sebagai salah satu jebolan Indonesian Idol, dia berhasil eksis hingga sekarang, bahkan telah mencetak banyak hits lewat lagu-lagu yang digandrungi pecinta musik.

Namun di balik kesuksesan yang kini ada di tangan Judika, ternyata tersimpan sebuah kenangan yang mungkin tidak disangka orang. Melihat sosoknya yang seperti sekarang, mungkin tidak akan ada yang menyangka bahwa dia dulunya hanya anak daerah jauh dari mimpi sebagai superstar.

Judika mengungkapkan bahwa dulunya dia hanya anak daerah pada umumnya. Jangankan untuk bermimpi sebagai bintang, pemikirannya saat itu hanya berkutat pada sekolah, harapan untuk lulus, dan kemudian menikah.

Namun semua seolah berubah saat usianya menginjak tujuh tahun. Berawal dari aktivitasnya menyanyi di gereja, dia pun dipercaya untuk bekerja di sebuah hotel. Di situlah dia menemukan kecintaannya pada musik, dan mulai berpikir untuk mengikuti berbagai ajang musik, salah satunya adalah Wahana Suara Pelajar pada tahun 1992.

“Nah pertama kali datang ke Jakarta itu kita lihat piring, pesawat, ke jakarta. Jakarta udah macet sih dulu, tapi emang kaya anak kampung bener. Gue datang cuma buat ambil nada dasar. Waktu itu ketemu Jimmy Manopo. Jadi habis ambil nada dasar, pulang lagi. Sehari atau dua hari aja. Gue mikir ‘Gila ambil nada dasar aja naik pesawat’,” kenang Judika saat ditemui di kantor Sony Music Indonesia beberapa waktu lalu.

Usaha Judika ke Jakarta saat itu akhirnya membuka pikiran bahwa dunia tak sesempi bayangannya selama ini. Keinginannya untuk ke Jakarta pun sempat tersandung restu orang tua, namun berkat kegigihannya dia berhasil mengantongi izin dari sang ayah.

Meski demikian, perjuangan Judika belum sepenuhnya selesai. Bahkan ketika sampai di Jakarta, masih banyak liku-liku kehidupan yang harus dia hadapi. Bagaimana lengkapnya perjalanan Judika menuju sukses? Berikut petikan wawancaranya!

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.