Kepingin Kerja Freelance? Ikuti 'Jurus' Berikut Biar Nggak Menyesal Sebelum Resign

Karena berbeda kebiasaan, lakukan hal-hal ini sebelum memulai kehidupan menjadi seorang freelancer.

Menjadi seorang freelancer memiliki banyak keuntungan. Selain nggak ada si bos yang mengekang daya kreatifmu, bekerja di rumah sangatlah menyenangkan. Kamu bisa menjadi bos untuk dirimu sendiri dan fokus dengan apa yang ditekuni.

Namun transisi dari karyawan ke freelancer nggak semudah yang dibayangkan. Masa penjajakan seorang freelancer membutuhkan proses. Agar nggak menyesal keluar dari kantor, berikut hal-hal yang sudah kamu tabung sebelum memutuskan resign:

Melakukan Persiapan Selama 3-6 Bulan

Agar kamu nggak "jatuh miskin" setelah resign, buatlah timeline jangka menengah. Jadwal itu akan membantu dan dalam waktu-waktu itu kamu memperhatikan dengan seksama pengeluaranmu. Buatlah catatan pengeluaran sebagai bahan evaluasi. Pengeluaran di bidang mana saja yang bisa kamu kurangi sementara belum bisa mencapai penghasilan yang setara dengan bekerja di kantor.

Misalnya ternyata selama ini kamu menghabiskan banyak uang untuk membeli baju dan nongkrong di kafe. Nanti saat kamu sudah bekerja di rumah, hal-hal ini harus dicoret. Selain itu dalam waktu persiapan ini, kamu bisa mulai mencari klien atau kolega agar bisa segera bekerja setelah resign.

Miliki Tabungan Biaya Hidup

Kebanyakan financial advisor akan menyarankan seseorang untuk memiliki tabungan biaya hidup setara dengan 6 hingga 12 bulan sebelum memutuskan untuk resign. Setidaknya, kamu tetap bisa membayar tagihan dan membiayai operasionalmu selama penghasilan belum menentu.

Kamu juga bisa memecah tabungan ini menjadi beberapa produk investasi yang bersifat diam seperti emas. Hal ini harus kamu lakukan akan mempermudah hidupmu. Fungsinya adalah agar kamu nggak "gatal" menggunakannya. Kamu baru bisa menggunakan jika benar-benar terpaksa.

Diskusikan Dengan Deluarga

Beberapa pasangan kadang mengalami situasi dimana mereka menyalahkan pasangannya yang bekerja di rumah. Mereka terlihat seolah-olah nggak bekerja. Pasangan jadinya harus bertanggungjawab akan kebersihan rumah atau adanya makanan di meja.

Jika kamu sudah berkomitmen untuk bekerja di rumah, jelaskan kepada orang rumah alasanmu melakukan hal ini. Jangan lupa bicarakan kepada mereka bahwa kamu bukannya nggak bekerja. Kini kamu bekerja namun nggak terlalu terikat waktu dan nggak harus pergi ke kantor. Hal ini harus didiskusikan agar mereka mendukung dan memahami posisimu. Bukannya malah menimpakan semua tugas rumah ke kamu.

Mulai Dengan Sederhana

Nggak perlu muluk-muluk saat pertama kali memulai bekerja di rumah. Kamu bisa bekerja di ruang tamu atau ruang makan. Mungkin kamu hanya perlu membeli sebuah rak untuk menyimpan dokumen pekerjaan dan bantal punggung yang nyaman.

Memiliki ruangan untuk bekerja atau kamu sendiri yang menata ruanganmu agar sepert di kantor adalah saran yang baikmu. Hal itu bisa dijadikan motivasi agar kamu bekerja dengan disiplin dan segera mencari klien sebanyak-banyaknya.

Catat Pemasukan

Setelah terbiasa mencatat pengeluaran, kamu juga harus membiasakan diri mencatat pemasukan. Jadi kamu bisa menetapkan KPI (Key Performance Index)-mu sendiri. Dari situ kamu bisa melihat kapan proyek berdatangan dan bulan-bulan sepinya.

Bila kamu memiliki jadwal yang masih bisa diketahui hal itu akan mempermudah hidupmu. Kamu bisa mempersiapkan rencana kerjamu, bulan apa kamu bisa libur dan kapan harus bekerja keras. Sebaiknya kamu mengikuti dan menjalankan dengan tegas. Karena kamu sendiri yang membangun sistemnya.

Mendefinisikan Produktivitas

Karena kamu adalah bos dari pekerjaamu sendiri maka kamu jugalah yang membuat jadwal dan sistem bekerja. Kapan memulai dan menghentikannya. Kamu akan mulai bekerja pada jam X dan berhenti pada jam Y. Kamu akan menerima pekerjaan A, B dan C. Buatlah dokumentasi berapa lama kamu bekerja untuk sebuah proyek, bagaimana kesuksesannya dan berapa banyak uang yang didapat dari situ.

Bukanlah hal yang memalukan jika kamu menolak sebuah pekerjaan yang menghabiskan terlalu banyak waktu. Sebab hal itu akan membuat kamu bekerja dengan nggak maksimal. Bila diteruskan, kamu juga bakal mendapatkan sedikit kompensasi. Dengan catatan ini, kamu juga bisa menetapkan "harga"mu untuk sebuah pekerjaan.

Berikan Penghargaan untuk Diri Sendiri

Kamu sudah menjalani profesi freelancer selama beberapa bulan. Kamu sudah menyelesaikan beberapa proyek sulit. Kamu mulai punya tabungan berlebih. Ingat untuk menyisihkan sebagian dari penghasilanmu untuk merencanakan sebuah hadiah untuk diri sendiri.

Hal ini sangat penting untuk menyegarkan pikiran, mengembalikan motivasimu dan meningkatkan semangat bekerja. Kalau biasanya bos di kantor yang bertanggungjawab atas bonusmu, kali ini kamu punya tanggung jawab atas diri sendiri. Tapi nggak boleh curang ya, hadiah ini diambil dari kelebihan penghasilanmu. Bukan kamu ambil dari tabungan darurat.

Apapun yang kamu kerjakan hari ini, dua kunci utama adalah sabar dan bersyukur. Jangan gegabah dalam mengambil keputusan terutama jika hal ini menyangkut stabilitas keuangan keluarga. Jika merasa freelancer bisa dilakukan maka segeralah keluar dari kantor.