Header Ads

Kisah Suka Duka Menyusui si Kecil

Kisah Suka Duka Menyusui si Kecil

Kisah Suka Duka Menyusui si Kecil


Masa-masa menyusui bisa jadi masa yang nggak terlupakan buat kita ya, Bun. Suka dan duka kita alami ketika harus berjuang memberikan ASI untuk buah hati. 

Belum lagi tantangan yang dihadapi ketika ASI kok rasanya cuma sedikit, badan capek, plus minimnya dukungan dari lingkungan sekitar. Duh, pengen nyerah aja kayaknya ya, Bun.

Eits, tapi demi si kecil, kita harus tetap semangat, Bun. Contohnya Bunda bernama Dhita Pratiwi. Setelah pulang dari RS, ibunda Dhita justru sering memarahinya karena si kecil sering nangis gara-gara perlekatan yang belum pas karena puting Dhita yang belum keluar. Memang sih, apa yang dilakukan ibunda Dhita ini karena khawatir sama cucunya. 

Bahkan, Dhita disuruh pakai susu formula. Tapi... Dhita tetap keras kepala dan yakin kalau dia bisa nyusui. Apalagi, payudaranya juga udah bengkak sampai dia demam gitu. Kadang, Dhita sering nangis tanpa sebab dan kesepian, padahal suaminya selalu mendampinginya. Setelah 4 bulan melahirkan, Dhita baru tahu dirinya kena baby blues.

"Sebulan kemudian nipple-nya udah keluar, tapi lecetnya berhenti setelah 2 bulan dan alhamdulillah semua drama meng-ASI-hinya jadi lancar jaya," kata Dhita yang punya akun instagram @dhitapratiwikn saat berbagi di instagram @haibundacom.

Lain lagi sama Mutiara Eka nih, Bun. Bunda satu ini cerita kalau di awal menyusui, ASI-nya belum keluar. Mutiara terus menyusui sampai payudara kiri dan kanannya berdarah. Terus, di malam harinya, si kecil muntah mengeluarkan darah. Alhasil, Mutiara pun panik sepanik-paniknya sampai nangis. 

Untungnya, setelah dibawa ke dokter, kondisi si kecil dinyatakan fine-fine aja. Kata dokter, kemungkinan darah yang keluar dari puting terisap bayi. Nah, setelah itu Mutiara disarankan memompa ASI-nya dan si kecil udah nggak muntah darah lagi. 

Beda lagi sama bunda dengan akun instagram @nuyys. Karena bobot si kecil saat lahir, 2.290 gram, dia harus rajin menyusui si kecil. Seminggu kemudian, si kecil kuning tapi masih bisa dirawat di rumah asal disusui sesering mungkin. Alhasil @nuyys menyusui pagi hari jam 6-10 tiap 1 jam sekali dan jam 10 pagi-10 malam tiap 2 jam sekali. 

"Kalau malam saya biarkan anak saya tidur sampai dia bangun untuk nyusu. Kondisinya mulai membaik tapi saya masih harus tetap rajin menyusui. Setiap menyusui saya seperti orang kesurupan mungkin. Sakit sekali, menangis, teriak, sampai hampir mau menyerah. Disarankan pakai penghubung puting tapi saya tidak mau karena takut babynya bingung puting. Saya tetap berjuang sampai sakitnya perlahan hilang. Alhamdulillah di umur 3 bulan baby saya sudah 6 kg beratnya," kata @nuyys.

Di balik perjuangan saat menyusui si kecil, ada sukanya juga kok, Bun. Seperti kata bunda bernama Rika Saputri yang bilang bahagia rasanya kalau pas lagi nyusui, si kecil melihat mata bundanya. Itu jadi sesuatu yang so sweet buat Rika. Cuma, memang agak ribetnya kalau ke mana-mana perlu bawa apron karena bayi Rika nggak mau nyusu lewat dot.

"Saya juga bela-belain tiap siang makan dan pulang ke rumah buat nyusuin anak. Semoga kita semua bisa memberikan asi ekslusif buat anak-anak kita. Semangat!" kata Rika.

Sementara, buat bunda dengan akun instagram @athayaaquina, sukanya menyusui itu pergi ke mana-mana nggak ribet, nggak perlu bawa termos dan perintilannya. Setuju, Bun? Tapi, ada juga nih dukanya menurut Athaya. Kalau mau tampil modis pakai baju tanpa kancing atau depan, jadi susah. He he he.

"Tapi saya bangga bisa menyusui selama 2 tahun. Semangat ya buat para bunda pejuang ASI," kata Athaya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.