Header Ads

Keluhan Tak Diharapkan yang Bisa Muncul Ketika Orgasme

Keluhan Tak Diharapkan yang Bisa Muncul Ketika Orgasme
Keluhan Tak Diharapkan yang Bisa Muncul Ketika Orgasme

Orgasme tidak selalu membawa perasaan lega dan puas. Dalam beberapa kasus, puncak kenikmatan bercinta ini diikuti juga dengan perasaan-perasaan negatif yang tentunya tidak diharapkan.

Sebuah penelitian terbaru di jurnal Sexual Medicine Reviews menyebut adanya peri-orgasme, yakni berbagai gejala fisik maupun psikologis yang tidak biasa, yang muncul seusai bercinta. Fenomena ini, sekalipun langka, telah banyak terdokumentasi secara ilmiah.

Termasuk di antaranya adalah menangis usai bercinta, nyeri di berbagai bagian tubuh termasuk kepala, serta pusing dan bersin-bersin. Sakit kepala usai bercinta atau disebut juga Headaches Associated with Sexual Activity, diperkirakan terjadi pada 1 di antara 100 orang.

Dirangkum detikHealth pada Minggu (14/5/2017), berikut ini beberapa jenis gejala dan perasaan tidak diharapkan yang bisa muncul menyertai orgasme maupun selama bercinta

1. Sakit kepala

Istilah yang dipakai untuk sakit kepala yang muncul setelah bercinta adalah Headaches Associated with Sexual Activity, atau kadang-kadang disebut juga Coital Cephalgia. Keluhan ini diperkirakan terjadi pada 1 di antara 100 orang.

Beberapa pakar mengaitkannya dengan kondisi lain seperti migrain. Bahkan, bisa juga berhubungan dengan kondisi yang lebih berbahaya seperti perdarahan dan aneurisma atau pembengkakan otak.

2. Sedih dan 'baper'

Mendadak sedih dan murung setelah bercinta, mungkin terdengar agak aneh bagi kebanyakan orang. Namun tidak bagi pengidap post-coital dysphoria (PCD). Kondisi ini membuat pengidapnya mengalami fluktuasi mood yang sulit ditebak, dengan seks dengan pemicunya.

Perempuan diyakini lebih rentan mengalami kondisi yang tidak menyenangkan ini. Sebuah penelitian menyebut sekitar 46 persen perempuan pernah mengalaminya. Walau demikian, seorang peneliti dari Queensland University of Technology meyakini bahwa laki-laki juga tidak jarang merasakan 'baper' atau terbawa perasaan seusai orgasme.

3. Amnesia

Ada banyak pemicu hilangnya memori otak, atau disebut juga Transient Global Amnesia (TGA). Seks termasuk salah satu yang paling utama, sehingga ada kondisi yang disebut Sex Induced TGA.

Dalam salah satu kasus yang terdokumentasikan, seorang perempuan 54 tahun mengalami Sex Induced TGA dan tidak bisa mengingat apapun yang terjadi 24 jam sebelumnya. Dokumentasi kasus tersebut dipubikasikan di The Journal of Emergency Medicine pada 2011.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.