Header Ads

Ke Hungaria, Pimpinan DPR Gali Peningkatan Kerja Sama Pendidikan

Ke Hungaria, Pimpinan DPR Gali Peningkatan Kerja Sama Pendidikan

Ke Hungaria, Pimpinan DPR Gali Peningkatan Kerja Sama Pendidikan


Setelah Kroasia, Delegasi DPR RI melanjutkan kunjungan kerja ke Hungaria. Rombongan yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan ini menggali potensi peningkatan kerja sama di bidang pendidikan.

Delegasi DPR RI melakukan kunjungan kerja ke parlemen Hungaria di Budapest, Kamis (28/9) lalu. Rombongan yang terdiri dari beberapa anggota DPR lintas fraksi dan komisi ini diterima oleh Wakil Ketua Majelis Nasional Hungaria, Janos Latorçai beserta jajarannya.

Dalam pertemuan itu, sektor pendidikan menjadi salah satu pokok pembahasan. Melalui parlemen, Indonesia berusaha meningkatkan hubungan bilateral di sektor tersebut mengingat bidang pendidikan Hungaria telah mendapatkan penghargaan nobel maupun menyumbang inovasi dan dedikasi kepada dunia internasional.

"Besar harapan kami, kerja sama Indonesia dan Hungaria di bidang pendidikan dapat terus meningkat," ujar Taufik saat pertemuan seperti tertulis dalam keterangan pers-nya, Sabtu (30/9/2017).

Untuk diketahui, sepanjang 1905-2002 terdapat enam ilmuan asal Hungaria yang telah mendapatkan penghargaan Nobel. Majunya pendidikan Hungaria mendorong Indonesia untuk meningkatkan hubungan kerja sama bidang pendidikan antara kedua negara.

Taufik juga mengatakan, kestabilan pertumbuhan ekonomi Indonesia harus dijadikan momentum untuk meningkatkan kerja sama Indonesia dan Hungaria di sektor perdagangan. Ini menyusul setelah krisis ekonomi global pada 2008, perekonomian Indonesia terhitung semakin membaik dengan pertumbuhan kumulatif sebesar 5,01 persen pada kuartal II tahun 2017.

"Kedua negara berpotensi besar untuk meningkatkan kerja sama ekonomi melalui Diplomasi Parlemen. Indonesia memiliki banyak potensi yang dapat digali oleh investor. Beberapa sektor tersebut meliputi sektor pariwisata dan energi terbarukan," kata Taufik.

Hal tersebut juga didasari adanya penekenan deklarasi komitmen pemanfaatan energi baru dan terbarukan antara Indonesia, Hungaria, dan negara-negara berkembang lainnya pada Bali Clean Forum (BCEF) di 2016 lalu. Menurut Taufik, pemanfaatan energi baru dan terbarukan ini merupakan hal yang tidak terelakkan lagi sebab terlalu bergantung pada energi fosil merupakan hal yang sangat berisiko.

"Sejak 2016 Indonesia telah berperan untuk meneliti, mengembangkan, mengedukasi, meningkatkan kapasitas pelaksanaan, hingga memfasilitasi investasi dalam pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan seperti tenaga matahari, angin, biomassa, gelombang laut, energi air, hingga panas bumi," tutur politikus PAN itu.

Taufik pun menyoroti soal kedekatan Indonesia dengan Hungaria di beberapa pertemuan pada forum internasional. Hal tersebut tampak dari visitasi turis Hungaria ke Indonesia. 

"Total turis Hungaria sebanyak 6.392 pada 2014 yang notabene meningkat dari total turis Hungaria sebanyak 6.006 pasa 2013," ucap Taufik.

"Indonesia telah memberikan program bebas visa kepada Hungaria. Bahkan visitasi turis Hungaria sempat menjadi yang tertinggi se-Eropa sebesar 19 persen pada kuartal I tahun 2015," sambung pimpinan DPR Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan ini.

Pada pertemuan tersebut, Wakil Ketua Majelis Nasional Hungaria Janos Latorçai menyinggung baiknya hubungan politik antara Indonesia dan negaranya. Hubungan politik kedua negara disebutnya sudah terjalin puluhan tahun. Dia juga berharap agar hubungan Indonesia dan Hungaria kian erat untuk masa yang akan datang.

"Indonesia adalah negara yang memiliki umat muslim terbesar di dunia, sehingga hubungan kerja sama kedua negara diharapkan semakin erat," urai Latorçai.

Dia berkomitmen untuk mengupayakan peningkatan kerja sama Indonesia dan Hungaria. Terutama menurut Latorçai dalam bidang pendidikan seperti yang diharapkan oleh Delegasi DPR RI.

"Ada dua kerja sama yang sangat penting antara kedua negara, yakni ekonomi dan pendidikan. Sejak tahun 2013, saya juga banyak menerima kunjungan rektor-rektor dari Indonesia. Saya memberikan andil agar hubungan kerja sama pendidikan lebih erat dan meningkat," tutup dia.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.