Saat Anak Mengungkapkan Cita-citanya yang Dirasa Nggak Umum
Saat Anak Mengungkapkan Cita-citanya yang Dirasa Nggak Umum
Kalau anak ditanya apa cita-citanya, mungkin jawabannya jadi polisi, dokter, atau pilot. Hmm, tapi bisa juga lho si kecil punya cita-cita yang nggak umum, misalnya jadi kondektur bahkan badut.
Anak sulung sahabat HaiBunda, Sania, pernah nih mengaku ke bundanya kalau besar nanti ingin jadi kondektur bus. Saat ditanya alasannya, si anak menjawab jadi kondektur bus enak karena uangnya banyak. Kata Sania, kebetulan dulu si kecil sering diajak ke rumah neneknya naik bus.
Beda lagi sama putra dari bunda bernama Lutfiah. Dia mengaku ingin jadi badut. Kata sang anak, nantinya dia bakal memakai kostum badut dan punya hidung besar, lalu ketika joget-joget serta menghibur orang, dia akan dapat uang. Bunda pernah mengalami hal serupa seperti bunda Sania dan Lutfiah?
Kalau pernah, nggak perlu khawatir, Bun. Memang, baik Sania maupun Lutfiah mengaku sempat khawatir kok anaknya punya cita-cita yang nggak umum. Nah, terkait hal ini, psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi mengatakan untuk anak balita ada beberapa pemahaman yang memang mereka belum bisa mengerti dengan tepat. Seperti konsep cita-cita ini, kata Ratih balita belum tahu cita-cita itu apa.
Makanya, Ratih bilang penting nih kita mengenalkan anak berbagai profesi sebelum bertanya apa sih cita-cita mereka dan apa sih tugas profesi-profesi tersebut. Menurut Ratih, jangan harap anak bakal jawab dia ingin jadi dokter kalau nggak pernah kenal dengan sosok dokter.
"Kalau cita-citanya dirasa nggak umum, wajar. Karena, buat balita sesuatu yang dia anggap funny dan menyenangkan, dia bisa pengen jadi itu. Misal sopir. Kan buat balita sopir itu bisa pegang setir tiap hari. Fun aja buat anak," kata Ratih waktu ngobrol sama HaiBunda.
Buat balita, kalau sesuatu itu menyenangkan, maka menarik buat mereka, Bun. Apalagi, di usia balita anak masih dalam taraf pemikiran kognitif konkret operasional. Alhasil, sesuatu yang dilihat sama anak menyenangkan akan dicoba sama mereka.
"Saat anak bicara cita-citanya yang nggak umum, sebaiknya respons kita nggak perlu segitunya. Karena mereka 'i'm just saying'. Kemudian, kalau ditanya nanti besar mau jadi apa, jawaban anak juga dipengaruhi sama pekerjaan orang tuanya yang memang sering mereka lihat," tutur Ratih yang praktik di RaQQi Human Development and Learning Centre ini.
Kalau si kecil, pernah nggak mengutarakan cita-citanya yang nggak umum, Bun? Apa tuh? Yuk berbagi cerita di kolom komentar.
Post a Comment